Jumat, 17 Februari 2012

perjalanan chikung bersama yhen shen kealam neraka

pembaca yg budiman setelah saya membaca kitab berkeliling dialam neraka,menurut saya kitab ini sangat membantu kehidupn saya,dimana dl saya sering melakukan dosa dan setelah membacanya saya merasa jera untk mengurangi perbuatan2 yg berdosa,dan semoga pembaca sekalian jg bisa menghindari perbuatan2 yg berdosa agar kita semua tidak terjerumus ke alam neraka,,selamat menbaca dan teruskan lah keteman2 atau sanak family anda.

BAB 1
MENGUNJUNGI GUNUNG SHIN TUO (GUNUNG KEPALA HATI) MELIHAT GOA NERAKA
BUDHA CHI KUNG TIBA
Tahun 1976, PE GWEE CAP LAK
Syair: Surga dan Neraka di kepala hati, baik dan jahat tergantung niat, kini Chi Hoet sebagai Pengantar Yang Shen mengikuti aku naik Teratai berkeliling.
Chi Hoet: Yang Shen malam ini kita berdua mengelilingi/mengunjungi Alam Neraka, apa perasaanmu?
Yang Shen: Pertama-tama saya harus banyak berterima kasih atas kemuliaan hati Sang Maha Kuasa memberikan kesempatan ini untuk mengunjungi Neraka, betapa senangnya hatiku.
Chi Hoet: Dari langit selatan menuju Vihara Shen Shien para murid rajin mengembangkan usaha kebaikan, menasehati dunia, menyebar luaskan buku-buku kebaikan serta kitab suci untuk dibaca oleh manusia, hawa TAO kebaikan menembus bumi, sebab itu Giok Tee memberikan titah untuk mengarang buku MENGUNJUNGI ALAM NERAKA, membuka rahasia Neraka, yang akan kita kunjungi adalah tempat-tempat yang tidak pernah dikelilingi oleh orang lain. Setelah kamu menyaksikan, kamu harus memberitahukan para manusia di dunia. Dulu Yang Shen pernah menulis dan saya pernah menjelma untuk mengajari, maka terikatlah guru dan murid. Kini Yang Maha Kuasa mengatur kita berdua lagi untuk mengunjungi dan dibuatkan buku karena senang dengan sifat saya yang jujur dan serius. Yang paling bisa menyadari hati manusia dan mengajak para manusia untuk berbuat kebaikan, sekarang marilah kita berangkat.
Yang Shen: Terima kasih atas ajaran guru, saya pernah dengar, kalau ke Neraka harus naik kuda Dewa atau duduk di Teratai, kok guru suruh saya jalan kaki.
Chi Hoet: Betapa polosnya hati kamu, jalanan ke Neraka mana enak dijalani. Kamu masih ingin terbang, sekarang di dunia ini sudah maju dan modern, mau kemana bisa naik pesawat atau mobil. Kamu juga ingin mendudukinya. Sebenarnya Neraka tidak memiliki pintu, tetapi manusia sendiri yang mendatangi, janganlah bermimpi lagi, setelah melewati jalanan yang betapa susahnya, baru bisa ke Surga.
Yang Shen: Saya lihat guru seperti mabuk minum ya?
Chi Hoet: Memang saya habis minum, karena sudah lihat semuanya di dunia ini, betapa menakutkan hatinya manusia, susah menebak hati manusia, hingga hatiku pun sedih dibuatnya, hanya bisa minum arak untuk melepaskan kesedihan. Saya lihat lebih baik kamu juga minum, biar mabuk sekalian.
Yang Shen: Saya tidak biasa minum arak, guru bisa saja membuat lelucon.
Chi Hoet: Baiklah! Waktunya terbatas, saya akan menjelmakan sebatang kembang Teratai, kamu dan saya naik Teratai ya!
Yang Shen: Guru kamu memang hebat, hanya dengan jampean(menyulap) sebatang Teratai Putih langsung timbul, kaki saya tidak bersih, tidak berani naik.
Chi Hoet: Jika hati bersih, tidak apa menaikinya. Ada pepatah "Teratai timbul di tanah yang kotor, namum tetap bersih".
Yang Shen: Kalau begitu saya akan coba, saya sudah duduk dan sekarang kita mau ke arah yang mana?
Chi Hoet: Coba tutuplah matamu, saya yang akan mengantari kamu.
Yang Shen: Ya, saya turuti.
Chi Hoet: Sekarang kamu boleh buka matamu.
Yang Shen: Ini ada dimana? Kenapa di depan ada sebuah gunung tinggi dan di tembok gunung tertulis SHIN TUO SAN (Gunung Kepala Hati), hurufnya terang menyinari.
Chi Hoet: Gunung ini dinamakan GUNUNG KEPALA HATI, menuju ke atas gunung ialah PINTU KE SURGA. Coba kamu lihat, disamping gunung ada sebuah goa, gelap dan tidak terlihat dasarnya, itulah GOA NERAKA. Jika hati manusia mulia dan tulus, setelah meninggal akan menuju ke atas gunung. Jika banyak berbuat dosa, setelah meninggal Rohnya akan sampai kemari. Setelah melihat huruf : SHIN TUO SAN kedua mata akan susah terbuka, tidak terasa dan jatuh ke dalam jurang goa Neraka, sebab itu ada perkataan orang suci dulu : "Hati bisa membuat Surga dan hatipun bisa membuat Neraka" hanya tergantung perbuatan yang membedakan Surga atau ke Neraka.
Yang Shen: Oh sebenarnya begitu, Surga atau Neraka terserah manusianya, mau jadi Dewa atau mau jadi setan.
Chi Hoet: Karena malam ini waktunya terbatas, sampai disinilah kunjungan kita, bersiaplah untuk pulang, cepat naik ke atas Teratai.
Yang Shen: Ya guru.
Chi Hoet: Cepat tutup matamu, karena mata orang biasa tidak tahan serangan angin hawa Im (hawa Alam Baka).
Yang Shen: Ya, kencang benar angin itu, saya tidak tahan.
Chi Hoet: Vihara Shen Shien telah tiba, turunlah Yang Shen, Roh kembali ke badan.

BAB 2
MENGUNJUNGI KOLAM BERSIHKAN HATI MENUJU "PERBATASAN IM YANG" (PERBATASAN DUNIA DAN ALAM BAKA)
TAHUN 1976, PE GWEE CAP KAUW
Syair: Asal mulanya adalah sebutir permata, jatuh ke bumi sehingga dikotori, menyadari dirinya, badan biasa menjadi badan murni, terbukanya mata suci untuk melihat aslinya diriku.
Chi Hoet: Yang Shen bersiaplah mengelilingi Alam Baka
Yang Shen: Guru, hari ini saya dari kota Chang Hua, barusan pulang dan sangat lelah, ingin sekali tidur, bolehkah lain hari baru mengunjungi Alam Baka lagi?
Chi Hoet: Sungguh malas kamu, orang yang bertapa, lelah sedikit sudah ribut sakit, mana bisa kamu jadi manusia benar.
Yang Shen: Maaf guru, saya akan bersemangat ikut guru.
Chi Hoet: Cepat naik ke atas Teratai, matamu jangan dibuka….Baiklah buka matamu sekarang dan turun.
Yang Shen: Guru, hari ini kok saya diajak kemari? Di depan ada kolam besar, airnya tenang tidak berombak dan berwarna biru langit dan di air timbul huruf CHIN SING CHIE (Kolam Bersihkan Hati).
Chi Hoet: Kemarin dulu kau mengunjungi Alam Baka, karena badan dan mata biasa, maka yang bisa dilihat hanya sedikit keadaan, hari ini saya ajak kamu kemari agar kau turun ke kolam dan mandi bersihkan badan, maka "mata duniamu" akan berubah menjadi "mata ajaib", baru bisa melihat jelas keadaan Alam Baka.
Yang Shen: Melihat air kolam ini sungguh dingin dan sekarang sedang musim dingin pula., saya takut kedinginan, jadi demam tidak berani turun.
Chi Hoet: Ingin berkunjung ke Alam Baka tapi takut dingin, biar saya dorong kamu turun untuk mandi.
Yang Shen: Tolong! Saya tidak bisa berenang, guru kamu telah mencelakakan aku, ah!
Chi Hoet: Biar kamu direndam beberapa menit agar sadar.
Jendral: Selamat bertemu Budha Chi Kung, tadi kamu mendorong seseorang yang dari duniawi ke dalam kolam, tidak mengerti apa maksudnya Chi Hoet.
Chi Hoet: Jenderal kamu tidak tahu, manusia di dunia sekarang benar-benar telah melupakan diri, badan penuh kotoran, hilanglah sudah keadaan asal mulanya, hari ini saya mendorong orang biasa ini ke dalam kolam, maksudnya agar sebutir PERMATA OMI kotorannya dicuci, biar bersih agar bersih kembali.
Jendral: Baiklah saya harus mengangkat badannya, jangan terlalu lama, sehingga tidak tertolong lagi nyawanya.
Chi Hoet: Cepat! Kalau sampai tenggelam ke dasar kolam akan menjadi repot nantinya.
Jendral: Sudah diangkat, namum dia sudah berhenti bernafas, coba bagaimana Chi Hoet menolongnya?
Chi Hoet: Urusan kecil, setelah bersih mandikan, akan hidup kembali, coba saya gunakan kipas ini untuk mengipasinya, dia akan hidup kembali, lihat ilmu saya.
Jendral Oh, dia sudah sadar dan kembali melihat.
Yang Shen: Guru, kenapa kamu mendorong saya masuk ke kolam?
Chi Hoet: Sifat manusia di dunia banyak ikut-ikutan, sungguh bagus kamu masih banyak alasan, saya tidak peduli harus berbuat demikian.
Yang Shen: Terima kasih atas ajaran guru, kini badan saya terasa sejuk dan adem, siapa ini yang berpakaian seperti jendral.
Chi Hoet: Ini adalah Jendral penjaga kolam, tugasnya menjaga kolam ini, yang tidak mendapat perintah tidak boleh turun ke kolam mandi, ini adalah Kolam Dewa, selain dewanya para Dewa, orang lain tidak diperbolehkan kemari. Hari ini kamu sungguh mujur.
Jendral: Chi Hoet, hari ini membawa manusia dunia ini kemari, ada keperluan apa?
Chi Hoet: Karena di dunia, di kota Tai Chung, Vihara Shen Shien terima Titah untuk mengarang buku MENGELILINGI ALAM NERAKA agar mengajak Yang Shen mengunjungi Neraka, karena manusia biasa ini datang dari dunia, sulit untuk bisa melihat jelas keadaan Neraka, maka saya mengajak dia kemari untuk membersihkan hati dan matanya supaya melancarkan perjalanan mengunjungi Neraka nanti.
Jendral: Oh begitu.
Chi Hoet: Waktunya terbatas, kami, guru dan murid harus segera mengunjungi Alam Baka, selamat tinggal Jendral. Yang Shen cepat naik ke atas Teratai.
Yang Shen: Guru, sekarang kita mau ke mana?
Chi Hoet: Tidak usah bertanya, setelah tiba disana kamu akan tahu, cepat tutup matamu ..... Sekarang bukalah matamu dan turun.
Yang Shen: Jalan ini kenapa bukan jalan aspal, banyak debu dan angin besar lagi, berjalan rasanya mau jatuh.
Chi Hoet Inilah perbatasan antara manusia dan setan.
Yang Shen: Oh, disana sedang banyak orang yang datang dan pada menangis pula.
Chi Hoet: Mereka adalah Roh-roh yang sudah meninggalkan jasadnya, baru tiba di Alam Baka dari dunia.
Yang Shen: Di depan ada sebuah plang papan, di atas tertulis tiga huruf IM YANG CHIE, ini tempat apa?
Chi Hoet: Inilah perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka.
Yang Shen: Di depan ada 2 baris gedung bertingkat, coba kita lihat.
Chi Hoet: Boleh, cepat jalan.
Yang Shen: Di pintu gedung tertulis RUANGAN PENYERAHAN CATATAN, dalamnya dibagi lagi satu kelas, dua kelas, terdapat sepuluh ruangan lebih.
Chi Hoet: Coba kita bertamu.
Pejabat: Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien pada bulan Pe Gwee hari Cap Go, disini sudah menerima pemberitahuan bahwa Vihara terima kamu menerima Titah mau mengarang buku MENGELILINGI ALAM NERAKA dan akan meninjau istana tanah untuk melihat keadaan.
Chi Hoet Karena waktunya sudah tiba, kami akan kemari lain waktu.
Pejabat: Boleh, antar tamu.....
Chi Hoet: Yang Shen kita siap pulang ke Vihara, ke depan ruangan dan naik ke atas Teratai, tutup matamu.
Yang Shen: Ya.
Chi Hoet: Vihara Shen Shien telah sampai. Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.

BAB 3
MENGUNJUNGI IM YANG CHIE MENINJAU "RUANGAN PENYERAHAN BUKU CATATAN"
TAHUN 1976, PE GWEE JI CAP SA
Chi Hoet: Yang Shen, siap berangkat!
Yang Shen: Sudah, saya sudah naik ke atas Teratai dan sudah menutup kedua mata.
Chi Hoet: Berangkat ..... baik, turunlah!
Yang Shen: Jalan ini kok ramai benar. Mereka adalah manusia dari dunia, kenapa pada kemari?
Chi Hoet: Inilah tempat perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka. Mereka adalah Roh-roh yang datang dari dunia. Sedang mendaftarkan diri di Alam Baka, jangan tanya lagi. Saya ajak kamu ke ruangan penyerahan buku catatan temui Pejabat sana, ada pertanyaan apa, tanyakan saja.
Pejabat: Selamat tiba Chi Hoet dan Yang Shen, mari masuk ke dalam ruangan, silakan duduk, karena waktu kemarin dulu terbatas waktunya, maka tidak sempat memberitahukan tugas-tugas di ruangan. Coba Yang Shen ada pertanyaan apa?
Yang Shen: Saya mau bertanya, tempat apakah Im Yang Chie.
Pejabat: IM YANG CHIE adalah tempat di antara Alam Dunia dan Alam Baka. Tetapi lebih dekat ke Alam Baka, setelah manusia meninggal di dunia, Rohnya akan kemari dan mendaftarkan diri di ruangan ini menyerahkan berkas-berkas dari dunia. Setelah beres mendaftarkan diri, yang banyak jasa amal waktu hidupnya di dunia akan diajak oleh Dewa Hoki untuk meninjau Istana Bumi, sedangkan yang tidak ada jasa amal kebaikan akan dikawal oleh si Hitam dan si Putih masuk ke dalam Pintu Hantu dan diserahkan ke dalam ruangan tingkat pertama untuk menunggu sidang disana.
Yang Shen: Berkas-berkas diri manusia sebenarnya ada berapa?
Pejabat: Manusia memiliki TIGA BERKAS tanda diri. BERKAS ASAL DARI SURGA adalah asal kelahirannya, bisa disebut berkas dasarnya. BERKAS TITIPAN tercatat di dunia, BERKAS AKHIR ada di Istana Bumi. Maka seseorang jika sudah meninggal, karena di dunia tidak berbuat jasa amal kebaikan maka disebut BALIK KE IM (BUMI) dan bukan BALIK KE LANGIT. Neraka seperti penjara yang terdapat di dunia adalah tempat menerima hukuman bagi penjahat atau orang-orang berdosa, bukan tempat asalnya manusia. Maka waktu masih hidup di dunia harus banyak berbuat amal dan menjalankan kebajikan agar bisa kembali ke tempat asal yakni di kampung halaman asal : SURGA.
Yang Shen: Setelah manusia meninggal, sering melihat anak cucunya membakar kertas uang di samping kaki mayat dan menyalakan lampu minyak, apa artinya semua itu?
Pejabat: Roh manusia sejak meninggalkan jasadnya, rasanya seperti dalam mimpi, bingung serta tidak tahu harus berbuat apa. Walaupun dikawal menuju ke alam baka, namun keluarganya khawatir almarhum dalam perjalanan menuju ke Alam Baka berada di jalan yang gelap, maka dinyalakan lampu minyak maksudnya agar menerangi jalan di Alam Baka dan perjalanannya menjadi lancar, maka dibakarlah uang kertas buat ongkos di jalan. Kelakuan semua ini memang termasuk hati yang berbakti pada almarhum, bisa terpikir demikian, namun perjalanan ke Alam Baka tidak usah dibeli atau dibayar, sudah pasti terlewati. Waktu masih hidup di dunia kalau hatinya gelap, biar diterangi berapa lampu minyakpun tidak akan ada artinya.
Yang Shen: Sekarang di dunia ini sudah maju, kehidupan tinggi dan modern. Ada yang orang tuanya meninggal, maka anak cucunya membakar rumah-rumahan atau TV berwarna yang terbuat dari kertas. Segala macam mobil-mobilan atau yang lain-lain untuk dipakai leluhurnya. Apakah semua itu sampai diterima di Alam Baka.
Pejabat: Manusia di dunia sungguh tolol, pikirannya entah pada kemana. Waktu masih hidup di dunia tidak memilki SIM, maka setiba di Alam Baka, jalanan yang kecil nan sempit itu, untuk berjalan saja sudah susah, jika mau mengemudi mobil pasti akan terjadi kecelakaan, lagi pula di Alam Baka tidak terdapat pompa bensin. Maka tidak perlu memakai mobil-mobilan di sini, juga yang seperti TV, kipas angin atau meubel, lebih baik dipakai di dunia. Di Alam Baka sudah tersedia ranjang papan untuk menyambut Roh ke Neraka. Sudah bisa selamat dari hukuman sudah syukur, masih ingin senang. Jika sering berbuat jahat atau dosa di dunia, kini meninggal masuk ke Neraka dihukum, mana bisa bersenang lagi? Manusia di dunia benar-benar bermimpi.
Yang Shen: Guru. Kemarin kamu mengajak saya mengunjungi Alam Baka pertama kali melihat GUNUNG KEPALA HATI sekarang PERBATASAN ALAM DUNIA DAN ALAM BAKA, saya jadi bingung sekarang.
Chi Hoet: Kamu ikut saya, akan saya berikan petunjuk agar kamu mengerti. Pejabat, kami mau permisi sekarang.
Pejabat: Jika kami kurang hormat, harap dimaklumi.
Chi Hoet: Tidak apa-apa.
Yang Shen: Terima kasih atas petunjuk, Pejabat. Guru tadi mau menjelaskan tentang GUNUNG KEPALA HATI dan PERBATASAN ANTARA ALAM DUNIA DAN ALAM BAKA, coba katakan.
Chi Hoet: Kemarin yang kamu kunjungi ialah tempat ini.
Yang Shen: Oh! Huruf GUNUNG KEPALA HATI tertulis jelas di sini dan pandangan IM YANG CHIE telah hilang.
Chi Hoet: GUNUNG KEPALA HATI juga adalah IM YANG CHIE. Jika manusia sering berbuat jahat dan banyak dosa waktu di dunia, setelah tiba ajalnya akan dikawal si Hitam dan si Putih kemari. Karena hatinya kotor tidak bersih, maka begitu melihat sinar di atas gunung, matanya akan susah terbuka karena kesilauan, kakinya akan terpeleset dan jatuh ke GOA TANPA DASAR yang berada di bawah GUNUNG KEPALA HATI itu. Namum bagi orang yang berjasa besar amal kebaikannya dan karena sudah sempurna jasa-jasanya, maka begitu Rohnya sampai kemari di atas gunung akan segera muncul sebuah jalan yang bercahaya menuju langit. Bagi yang beramal sedang dan berjasa kecil, maka disamping gunung akan muncul jalanan yang lebarnys dua meter dan diantar oleh Dewa Hoki ke IM YANG CHIE untuk daftar hadir. Kemudian masuk ke Istana Bumi untuk diserahkan pada YIAM ONG (Raja Neraka) dan diperiksa perbuatan si manusia itu waktu masih hidup di dunia dan setelah itu masuk ke RUANGAN KUMPUL AMAL atau bagi yang berjodoh diajak oleh Dewa masing-masing untuk dilatih kembali. Hari ini waktu sudah habis, maka mari kita pulang ke Vihara.
Yang Shen: Ya, sudah duduk di Teratai.
Chi Hoet: Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

BAB 4
MELINTASI PERBATASAN PINTU HANTU MENDENGAR CERAMAH DI RUANGAN "SEGALA AGAMA JADI SATU"
TAHUN 1976, PE GWEE JI CAP LAK
Chi Hoet: Hari ini siap berangkat, Yang Shen cepat naik ke Teratai.
Yang Shen: Ya, saya duduk, berangkat.
Chi Hoet: Sudah tiba, turunlah.
Yang Shen: Di depan ada sebuah pintu kota dan di atas tertulis PINTU HANTU(KUI MEN KUAN) tiga huruf, berarti PERBATASAN PINTU HANTU ada disini, tetapi mengapa pintunya tidak terbuka hanya terdengar suara yang berisik dari dalam kota.
Chi Hoet: Pintu Hantu sebenarnya tidak terbuka, namun manusia sendiri yang mau kemari, lihat saya kipas, akan terbuka pintunya.
Yang Shen: Guru sungguh hebat, hanya goyangi kipas Hoet(Budha), Pintu Hantu langsung terbuka, tetapi manusia setelah mati tidak punya kipas Hoet, bagaimana bisa masuk ke dalam?
Chi Hoet: Manusia sudah mati menjadi hantu, sudah tamat riwayatnya di dunia, sesudah datang ke sini Pintu Hantu akan terbuka, pintu di Alam Dunia sudah tertutup, namun pintu hati terbuka, itulah ajaibnya ciptaan Yang Maha Kuasa, cepat jalan, saya mau mengajak kamu ke tempat, jangan banyak mencampuri urusan lain.
Yang Shen: Ya, tetapi dalam Pintu Hantu ini, orang begitu banyak seperti di dalam pasar dan tidak tahu mereka mau ke mana?
Chi Hoet: Para Roh itu sedang menuju ke Neraka tingkat sepuluh untuk disidang, dikawal oleh prajurit Alam baka, hari ini kita tidak usah menyaksikan ini di sini, jalan cepat ikut saya.
Yang Shen: Ya, jalanan ini kok tidak rata, berlubang dan turun naik, mau menuju ke mana?
Chi Hoet: Kamu jalan dua Kilometer lagi akan tahu jelas.
Yang Shen: Roh yang jalan di depan kita itu kenapa dikawal oleh prajurit Alam baka?
Chi Hoet: Orang itu waktu hidup di dunia adalah pengajar agama sesat, karena tidak menyadari keagamaan yang benar, sering menghina agama yang lain, setelah meninggal akan dihukum.
Yang Shen: Di depan ada sebaris gedung dan tertulis WAN CHIAO KUI CHUNG (Segala Agama kembali ke dasarnya), ini tempat apa?
Chi Hoet: Inilah tempatnya, karena di dunia sekarang banyak timbul macam-macam agama. Para umatnya tidak mengerti ajaran mana yang benar, sehingga saling mengejek/menghina yang lain, hilanglah sudah arti sesungguhnya ajaran agama itu dan telah berbuat kesalahan di mulut masing-masing, setelah meninggal harus ke RUANGAN SEGALA AGAMA kembali (kembali ke dasarnya) untuk dilatih kembali, di depan sudah datang pak guru, cepat Yang Shen beri salam.
Yang Shen: Salam, pak guru!
Pak Guru: Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, tempat kami sudah dapat pemberitahuan untuk menyambut kalian, cepat bangun.
Chi Hoet: Hari ini saya mengajak Yang Shen kemari, harap pak guru sudi mengantarkan dan menjelaskan apa pertanyaannya.
Pak Guru: Silahkan! Ikut saya ke dalam dan silahkan duduk.
Yang Shen: Segala agama kembali ke dasarnya, benar-benar punya arti tapi saya kurang paham, harap guru bisa menjelaskannya.
Pak Guru: Sekarang di dunia ada lima agama besar yaitu Budha, Kong Hu Chu, Islam, Kristen dan Hindu. Disebut ajaran agama yang besar, namun dasarnya lima agama itu dari TAO, dulu tidak ada sebutan AGAMA. Karena itu kemudian hari, Langit menurunkan para Nabi ke beberapa negara untuk mengajarkan ajaran Tuhan kepada manusia agar mengerti pelajaran kabaikan supaya manusia bisa mengingat dasarnya, sayang setelah para Nabi balik ke Langit, para umatnya terjadi perbedaan pendapat dan berpencar atau ada yang menjadi musuh, tidak menyadari sebetulnya semua ajaran agama berasal dari Langit, dasarnya sama dan asalnya dari satu keluarga. Terjadilah keributan antara umat. Masing-masing mengaku agamanya yang benar dan menghina agama lain. Maka setelah meninggal dunia. Rohnya tidak bisa sempurna hingga pada jatuh kemari. Karena Yang Maha Kuasa tidak tega mereka jadi tidak benar, maka didirikanlah ruangan ini untuk mengajarkan mereka agar memahami ajaran Maha Kuasa yang sebenarnya. Sadar dan diangkat kembali jadi umat yang benar.
Chi Hoet: Pak guru, yang kamu jelaskan itu memang benar, tetapi Yang Shen masih belum paham, lebih baik mengajak dia meninjau ke dalam ruangan dari pada mendengar, lebih baik menyaksikan.
Pak Guru: Baiklah, ikutilah saya.
Yang Shen: Ruangan ini luasnya ada berapa hektar? Di dalam seperti ada kelas untuk sekolah, telah diduduki berapa puluh ribu orang yang terdiri dari macam-macam bangsa dari segala penjuru dunia seperti mau sekolah ya.
Pak Guru: Ya, memang mau sekolah. Kalian berdua ikut saya ke depan ruangan untuk duduk mendengarkan.
Yang Shen: Pandangan yang begitu berat, di duniapun tidak pernah terjadi. Di depan ada papan tulis dan tertera WAN CHIAO KUI CHUNG empat huruf. Seorang guru yang berkepala botak sedang maju ke depan, berpakaian seperti seorang Lama(Bikhu Tibet) dan para murid berdiri semua dan memberikan hormat, kemudian duduk lagi.
Pengajar: Hari ini datang tamu Yang Shen dari kota Tai Chung Vihara Shen Shien. Kalian tepuk tangan sebagai tanda menyambut tamu.
Yang Shen: Guru Chi Hoet, mereka terdiri dari macam-macam bangsa, bisa mendengarkan bahasa Mandarin apa tidak?
Chi Hoet: Betapa besarnya dunia ini, biar berlainan bangsa, percaya pada agama karena batin, juga MANUSIA SATU HATI, setelah meninggal sifat dirinyapun menjadi murni, tidak karena berlainan bangsa lalu menjadi berlainan HATI, seperti bunyi geledek. Maka segala bangsapun akan mengetahui datangnya hujan, kini mendengar suara guru sudah mengetahui artinya. Itulah BUDHA BERCERAMAH DENGAN SATU SUARA, PARA UMATPUN MENGERTI MAKSUDNYA. Jangan banyak bertanya lagi, dengarkan.
Pengajar: Walaupun manusia terdiri dari beberapa macam bangsa, namun satu pelajaran sifatnya, biar hidup di lain tempat setelah matipun berkumpul, biarpun manusia di dunia kulitnya berlainan warna, namun tahu makan bila lapar, tahu tidur bila malam tiba, siang berganti malam, malam berganti siang, matahari dan bulan menyinari, hujan turun membasahi bumi, semua bangsa tetap menikmati keadaan dunia ini, jadi bisa dikatakan satu hati. Namun karena kepercayaan lain-lain agama, sehingga timbul perselisihan, mengatakan dirinya yang bisa naik ke Surga, lain agama hanya ke Neraka. Sehingga Surga yang memang asalnya dijauhkan namun membuat pandangan istana di padang pasir, mengunci diri sendiri di dalamnya seperti masuk ke kandang burung yang digantung di Langit, terasa betapa dirinya tinggi menyenangkan dirinya sambil bersiul itulah Neraka yang dari Surga. Orang yang berdosa di dunia adalah kambing yang menantikan pemotongan bukanlah manusia yang telah tertolong. Coba kalian waktu hidup di dunia membicarakan bisa naik ke Surga, kenapa sekarang berada di Neraka ini? Apakah kalian berada disini adalah badan kalian sendiri? Terdapat warna kulit manusia yang hitam, putih, dan kuning, berpakaian warna-warni, hanya hati warna asalnya tidak boleh diwarnai. Jika timbul perselisihan maka rasa mengasihani akan berkurang, maka dari mana perkataan KASIH SAYANG, KEMULIAAN HATI? Matahari dan bulan tetap menyinari manusia yang baik maupun jahat, dari dulu tidak membedakan, maka tetap bersinar dari dulu sampai sekarang. Kalian harus sadar, jangan iri hati, dengki dan berselisih. Sekarang sudah waktunya pembauran segala agama kembali ke dasarnya. Kembali ke dasar ialah kembalinya hati, hati kalian semua dikumpulkan jadi satu dengan perlakuan kasih sayang, lahirlah saling membantu masing-masing agama haruslah membuka pintu lebar-lebar untuk menolong sesama biarpun berlainan Nabi, namun TUJUAN, dan HARAPAN mereka sama, agar sesama manusia bisa menjalankan kebaikan berbuat amal jasa hingga dunia ini jadi dunia yang penuh damai dan kegembiraan. Yang ditolongi oleh Nabi adalah Roh manusia maupun batin hati manusia, badan manusia tidak bisa DIA menolong, maka jika diketahui sesungguhnya batin hati, baru bisa bebas dari duniawi demikian juga dunia ini menjadi sempurna. Setiap manusia menjadi Dewa Hoet, bisa menjadi orang suci dan jika berbalik dari semua ini, niscaya akan menerima hukuman dan bereinkarnasi kembali.
Chi Hoet: Waktu sudah tiba, coba permisi pada pak guru bila ada kesempatan akan datang kembali. Yang Shen cepat permisi pulang.
Yang Shen: Pak guru, sungguh maaf, karena waktunya terbatas, mau pulang dulu ke Vihara dan terputus mendengarkan ceramah lagi, sungguh sayang dan mohon maaf.
Pengajar: Tidak apa-apa, akan kami antar.
Chi Hoet: Yang Shen cepat naik ke Teratai, hari ini setelah mendengarkan ceramah, kamu ada pendapat.
Yang Shen: Yang dibicarakan oleh guru itu memang benar, sekarang masing-masing agama saling bertentangan, pepaya yang dijual sendiri mengatakan pepayanyalah yang manis, jika manusia dunia bisa bilang coba-coba makan, seperti kita minum, apa airnya panas atau dingin sendiri - Yang tahu makan apa yang dirasakannyalah yang kenyataan, baik buruk ditentukan oleh si pembeli, demikianlah pendapat saya.
Chi Hoet: Manusia di dunia benar-benar keras kepala, maka sulit bisa ke Surga, para Dewa berbicara kebaikan adalah untuk menyampaikan maksud dan tujuan Yang Maha Kuasa bahwa Langit itu adil, jika kamu yang lahir di negara lain dan pasti kamu percaya pada agama negara itu. Apakah karena itu saya tidak mau lagi menolong kamu? Kalau begitu saya sudah tidak pantas disebut HOET (BUDHA) lagi berarti saya sudah MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI. Maka harapan saya manusia mau mengeluarkan HATI YANG MULIA atau MURAH HATI tinggalkan pikiran yang mau menang sendiri, kalau tidak JALANAN KAMU ke SURGA LEBARNYA HANYA LIMA METER, mana bisa muat untuk umat manusia di dunia.Baiklah Vihara sudah tiba, Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.

BAB 5
MENGELILINGI TINGKAT SATU DAN NGOBROL DENGAN CHING KHANG WUANG (YIAM WONG CHING KHANG)
TAHUN 1976, PE GWEE JI CAP KAUW
Chi Hoet: Hari ini siap berangkat ke Alam Baka. Yang Shen kenapa kamu nampaknya tidak tenang?
Yang Shen: Banyaknya urusan di dunia ini menimbulkan berbagai pikiran, maka rasanya tidak tenang.
Chi Hoet: Mengelilingi Alam Baka bukanlah urusan buat main-main. Jika hati tidak tenang, Roh manusia sulit masuk ke Istana Tanah, tetapi kalau hari ini batal mengunjungi Alam Baka, maka akan terbuang banyak waktu. Saya berikan kamu Pil Tenang Hati, cepat dimakan dan siap berangkat.
Yang Shen: Terima kasih guru, pil sudah saya makan. Badan terasa segar, pusingpun hilang.
Chi Hoet: Cepat naik ke atas Teratai, berangkat ..... sudah tiba.
Yang Shen: Ini tempat apa? Di depan nampak sebuah ruangan besar dan banyak bayangan manusia, tidak jelas melihatnya.
Chi Hoet: Di depan ialah TINGKAT PERTAMA di Istana Baka, mari temui Yiam Wong (Raja Neraka).
Yiam Wong: Menyambut Chi Kung Budha dan Yang Shen dari Tai Chung, Vihara Shen Shien datang kemari.
Yang Shen: Salam bertemu Ching Khang Wuang, hari ini saya dan Chi Hoet kemari untuk merepotkan, jika ada kesalahan harap dimaafkan.
Yiam Wong: Tidak usah sungkan. Ikutilah saya ke dalam ruangan dan duduk sebentar di ruangan tamu. Jendral cepat antarkan Teh Dewa.
Jendral: Siap!
Yiam Wong: Chi Hoet, Yang Shen silahkan minum teh!
Chi Hoet: Yang Shen, cepat diminum, kok sepertinya ragu-ragu.
Yang Shen: Saya tidak berani minum, pernah dengar orang bicara bahwa orang biasa datang ke dalam Alam Baka, makan atau minum tidak akan bisa kembali lagi ke Alam Dunia, oleh karena itu silahkan kalian saja yang minum.
Yiam Wong: Yang Shen, kamu sudah keliru, yang dibicarakan manusia jangan makan makanan di Alam Baka. Itu terhadap orang lain, Alam Dunia dan Alam Baka punya ketentuan sendiri, memang tidak disamakan, namun kamu lain, karena dapat Titah perintah kemari, termasuk tamu agung kami dan juga kamu diantar oleh Chi Hoet, kenapa tidak bisa balik kembali ke dunia lagi.
Chi Hoet: Yang Shen kamu tenang saja dan minumlah, ada Titah Maha Kuasa, setan mana yang berani menghalangi. Jika berani melawan Titah akan dihukum dan tidak akan diberi ampun, silahkan minum.
Yiam Wong: Manusia di dunia memang takut menjelang kematian, tetapi yang seperti Yang Shen takut mati tidak berani minum, masih ada alasan. Namun ada manusia di dunia sudah tahu berbuat dosa, hanya menuju jalan kematian dan masih tidak mau insyaf, berani menempuh ke kuburan, benar-benar menyedihkan.
Yang Shen: Saya akan minum karena saya juga sedang haus, saya mau tanya, di luar begitu banyak orang yang antri kemari, karena apa?
Yiam Wong: Tugas saya memegang jabatan di TINGKATAN SATU di sini, setelah manusia meninggal dan setelah mendaftarkan diri di RUANGAN MENYERAHKAN CATATAN DIRI maka dikawal petugas Alam Baka ke sini dan menyerahkan catatan kartu berikut berkas-berkasnya. Saya akan periksa perbuatan baik maupun jahat waktu hidup di dunia. Yang terdapat banyak jasa amal kebaikan akan diantar ke dalam Istana Bumi ke tingkatan lain untuk meninjau atau diambil oleh guru masing-masing yang berjodoh dibawa dan dilatih kembali, juga ada yang diserahkan ke tempat KUMPULAN AMAL. Yang berbuat banyak dosa, Rohnya diserahkan ke tingkat kedua untuk disidang dan dihukum. Jika bertemu dengan Roh yang berdosa sangat berat, maka akan dikawal ke PANGGUNG CERMIN DOSA untuk melihat perbuatan yang pernah dilakukan hingga mengakui dosa-dosanya, baru dimasukkan ke Tingkat Dua.
Yang Shen: Di luar Roh sedang menangis, seperti sedih benar, ada yang tua, muda, laki-laki dan perempuan. Kenapa menangis begitu?
Yiam Wong: Manusia setiba disini, baru mengerti bahwa dirinya sudah meninggalkan dunia. Waktu masih di dunia, tidak percaya adanya setan, Dewa atau Hukum Karma. Baru setelah tiba di sini menyadari bahwa kematian bukanlah menghilangkan segala urusan, seperti : JIKA AJAL TELAH TIBA, SEGALA MENJADI HAMPA, KINI TINGGAL DOSA MENGIKUTI BADAN KE ALAM BAKA. Para Roh kini baru menyadari bahwa mereka akan menerima sidang dan dihukum. Maka mereka ketakutan dan menangis serta menyesali perbuatan mereka, juga karena sudah berpisah dengan keluarganya, istri, suami, kakak, rumah dan gedung bertingkat. Kini tinggal sendirian di Alam Baka, dipikir kembali menjadi sedih dan menangis.
Yang Shen: Mengapa para prajurit di Alam Baka tidak menghormati para Roh yang sudah dikawal mempergunakan trisula besi, memukul dan mencambuk lagi. Para Roh jadi ketakutan, kasihan betul mereka.
Yiam Wong: Para Roh waktu masih hidup di dunia tidak menjaga kelakuannya, maka para prajurit Alam Baka tidak sungkan lagi, karena dosa mereka ialah ORANG JAHAT PASTI DIBALAS JAHAT. Syukur bisa lewat, namun tetap akan disidang, jika manusia banyak berbuat kebaikan untuk menolong sesama, setelah meninggal, para prajurit Alam Baka, dan Dewa Hoki akan menghormatinya. Perbuatan manusia sendiri yang dirasakan maka kini kamu tidak usah mengasihaninya.
Yang Shen: Waktu hidup di dunia. Jika tidak menyayangi badan sendiri dan berbuat kejahatan, setelah meninggal sungguh kasihan. Anak-anak, cucu-cucu keturunannya jika tahu almarhum leluhurnya yang kini berada di Alam Baka seperti terdakwa yang berdosa, dipukuli oleh prajurit Alam Baka pasti tidak akan tega. Untuk berbakti dan membalas jasa leluhurnya, hanya dengan banyak berbuat amal kebaikan, banyak sembahyang, semedi agar mendapat banyak jasa untuk menebus leluhurnya dari hukuman.
Chi Hoet: Jika manusia di dunia tidak menjaga peraturan keluarga lagi dan berbuat kejahatan, maka kelahiran mereka terbawa-bawa, artinya: TUJUH TURUNAN SEMBILAN AKAR darah membaliknya sama. Hukum Karma berputar terus, harus waspada. Waktu untuk hari ini sudah habis, siap untuk pulang.
Yiam Wong: Antar tamu!
Chi Hoet: Yang Shen cepat naik ke atas Teratai, siap berangkat.Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun Roh kembali ke badan.

BAB 6
MENINJAU PANGGUNG CERMIN DOSA
TAHUN 1976, LUN PE GWEE CHE LAK
Chi Hoet: Hari ini untuk mengelilingi Alam Baka sudah tiba, Yang Shen siap berangkat.
Yang Shen: Saya sudah siap, guru. Berangkat.
Chi Hoet: Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen: Tempat apa ini? Kenapa begini banyak manusia dan dikawal prajurit hantu sedang menuju ke panggung depan?
Chi Hoet: Inilah tempatnya PANGGUNG CERMIN DOSA, manusia ini waktu di dunia banyak berbuat dosa tidak menjaga kelakuannya. Roh yang berdosa setelah mendaftarkan diri di TINGKAT SATU akan dikawal ke atas PANGGUNG CERMIN DOSA. Di cermin akan terlihat kejahatan yang pernah dilakukan, biar Roh itu tahu bahwa perbuatan jahatnya tidak bisa disembunyikan. Para Roh setelah naik ke panggung pada ketakutan dan gemetar. Takut melihat dosanya muncul di cermin. Coba kita ikut naik ke atas panggung dan menyaksikannya.
Yang Shen: Baiklah, lihat biar jelas.
Chi Hoet: Tidak usah sungkan, kami guru dan murid menerima Titah untuk mengarang buku keliling Alam Baka. Hari ini tiba di sini, silahkan Jendral antar Yang Shen ke atas panggung untuk menyaksikan.
Yang Shen: Guru, kamu juga harus ikut. Kalau tidak saya tidak berani jalan, karena tempat ini asing bagiku.
Chi Hoet: Boleh, kita ikut Jendral ke atas dan berdiri di sini untuk menyaksikan.
Yang Shen: Oh! Orang tua itu dikawal ke depan cermin dan kenapa kini yang terlihat di cermin dia masih muda, sedang melompat dari tembok pagar satu rumah dan membuka jendela masuk ke dalam kamar. Di dalam terlihat sepasang suami istri sedang tidur, pemuda itu seperti mau mencari sesuatu, membuka kotak lemari dan laci-laci, tiba-tiba pria yang sedang tidur itu bangun dan melihat semua itu dia berteriak dan tiba-tiba pemuda itu mencabut pisau, dan menusuk pria itu,ai! Darahpun berceceran, saya tidak berani melihat lagi.
Jendral: Tidak apa, tidak usah takut. Itulah keajaiban dari CERMIN DOSA. Orang tua itu waktu masih muda, suatu ketika dia masuk ke rumah orang lain mau mencuri, karena ketahuan sehingga dia mencabut pisau dan menusuk mati tuan rumah. Kini orang itupun meninggal datang ke Alam Baka dicerminkan perbuatannya, jelas terlihat perbuatan dosa dan kejahatannya.
Yang Shen: Cermin ini terbuat dar benda apa? Sangat ajaib.
Chi Hoet: Cermin ini terbuat dari kumpulan hawa murni dari Langit dan Bumi. Setiap Roh yang datang kemari pasti akan tercermin perbuatannya dan tidak bisa lolos. Sebenarnya ini bukan kelihatan cerminnya melainkan karena manusia sejak kecil sampai tua, seumur hidup banyak berbuat dosa. Karena manusia adalah makluk hidup yang memiliki hawa Roh, apa yang dilakukannya, hanya dia sendiri yang tahu. Di dalam hatinya seperti satu kamera, segala perbuatannya sudah direkam/difoto dan itulah KACA HATI. Walaupun orang yang berbuat jahat sulit diketahui oleh orang lain, namun setiap hati manusia sudah tahu jelas. Apa yang dikerjakan oleh tangan maupun kaki tidak akan terlepas dari perhatian hati. Nah mesin manusia sendirilah yang seperti Dewa. Dalam keadaan yang demikian rupa telah memotret kelakuan sendiri dan setelah meninggal dihadapkan ke cermin dosa di Alam Baka, karena CERMIN DOSA terbuat dari kumpulan hawa Langit dan Bumi, maka bertemu dengan hawa Roh manusia, terjadilah kontak hingga seperti foto-foto kejadiaan yang terekam. Kini dicerminkan untuk dilihat, maka orang yang berbuat dosa akan terlihat di cermin dosa dan mereka tidak bisa berbohong atas kelakuanya. Kitab BUDHA mengatakan: SEGALA PERBUATAN LAHIR DARI HATI, itulah sebabnya.
Yang Shen: Oh begitu! Tetapi bagaimana jika Roh yang baik datang kemari? Apakah cermin itu akan hilang manfaatnya?
Chi Hoet: Roh baik tidak usah dicerminkan, kamu tidak baca di atas panggung tertulis TIDAK ADA ORANG YANG BAIK DI PANGGUNG CERMIN DOSA, orang yang baik setelah meninggal, hawa Rohnya bersinar, jika dicerminkan, terlihat putih dan kosong karena di dalam hati tidak terdapat bayangan IM. Maka tidak nampak di cermin. Jika Roh baik pancaran sinarnya semakin terang berarti amalnya besar akan menuju ke Surga atau diserahkan ke tingkat lain untuk diperiksa jasa kebaikannya, maka tidak usah kemari. CERMIN DOSA juga disebut CERMIN KEJAHATAN, setiap perbuatan jahat di dunia, sampai ke sini akan jelas kelihatan, Yang Shen coba kamu saksikan lagi.
Yang Shen: Ini seorang wanita muda dikawal ke depan Cermin Dosa, dia tidak berani ke depan dan menangis, sungguh kasihan kelihatannya, namun prajurit alam baka tidak peduli, tetap dihadapkan ke depan cermin. Wah tempat ini banyak pria mondar-mandir, dalam rumah terpasang beraneka lampu warna-warni seperti tempat pelacuran yang ada di dunia.
Jendral: Memang, itu tempat pelacuran.
Yang Shen: Tiap-tiap rumah banyak terdengar suara perempuan yang lemah-lembut, benar-benar memabukkan, saya tidak berani melihatnya lagi. Guru, mari kita pulang.
Chi Hoet: Kamu bisa merasa malu. Di dalam pikiranmu masih terdapat sopan santun, benar-benar murid yang disayangi oleh ketua Vihara, tidak seperti perempuan muda ini, jual badan untuk mendapatkan uang, omongannya penuh dengan bahasa yang kotor, tidak tahu malu sebagai perempuan, benar-benar dosa besar, karena dapat penyakit kelamin, sehingga meninggal. Rohnya tidak terlepas dari hukuman di Neraka nanti. Nasehati wanita-wanita di dunia, mereka harus menyayangi badan sendiri, jangan sampai terjerumus ke rimba pelacuran untuk menemani pria, menjual kecantikan menemani pria tidur. Masih terdapat betapa besar dosanya bagi pria yang suka melacur, juga terdapat dosa yang sering berbuat kotor. Harap perbaiki kelakuan yang demikian. Yang Shen, kita siap pulang.
Jendral: Kalian tidak mau lebih lama di sini.
Yang Shen: Sudah menyaksikan keadaan panggung CERMIN DOSA, tidak berani melihat terus, begitu banyak Roh yang terlihat perbuatan mereka dan saya juga dari alam dunia, disini akan menambah malunya mereka, lebih baik saya permisi,
Chi Hoet: Terima kasih atas petunjuk Jendral, kami sekarang mau pulang ke Vihara, lain kali meninjau ke tempat KURSUS KITAB KEMBALI. Yang Shen, ayo jalan, cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen: Saya jadi ketakutan.
Chi Hoet: Takut apa, baik-baiklah jadi orang supaya terhindar dari malu disini. Vihara Shen Shien telah tibaYang Shen, cepat turun, Roh kembali ke badan.



klik http://kitabberkelilingdialamneraka.blogspot.com/2012/02/pembaca-yg-budimansetelh-saya-membaca.html

1 komentar:

  1. Aku juga memiliki kitab berkeliling dialam neraka.. perjalanan chikung bersama yhen shen kealam neraka

    BalasHapus